KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI
Kesehatan
dan gizi anak sangatlah penting untuk diperhatikan, sejak dari dalam kandungan
hingga lahir. Hal ini dikarenakan, kesehatan dan gizi sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapatkan gizi yang seimbang serta
makanan yang sehat, akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas, begitu pula
sebaliknya.
Menurut
Santrock (2007:157) pada umumnya masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak
adalah kurang gizi, pola makan, kurang olahraga, dan pelecehan. Di dalam
penelitian Pollitt dkk, telah dinyatakan bahwa, gizi sangat mempengaruhi
perkembangan kognitif anak. Masalah pola makan sangat berkaitan erat dengan hal
ini. Apalagi sekarang ini, sudah banyak makanan yang cepat saji (instan). Yang
di dalamnya terdapat zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia bila
dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Sebagai contoh, seorang
anak sering menghantam-hantamkan kepalanya ke tembok ketika menerima pelajaran
matematika di dalam kelas. Ternyata setelah ditanya-tanya oleh gurunya, dia
merasa pusing ketika menerima pelajaran yang berhubungan dengan angka. Dia
merasa kesulitan untuk menghitung. Lama-kelamaanpun guru menjadi tahu kalau dia
mengonsumsi mie instan setiap pagi untuk sarapan setiap harinya. Dan itu
berlangsung dalam jangka waktu lama. Hal inilah yang menyebabkan anak merasa
pusing dan melakukan tingkah laku seperti itu dengan alasan bisa sedikit
mengurangi rasa pusingnya. Di dalam mie instan terdapat zat pengawet, zat
pewarna dan penyedap. Yang apabila di konsumsi secara terus menerus akan
menyebabkan perkembangan kognitif anak akan terganggu. Selain tidak mudah
menerima materi yang disampaikan oleh gurunya, zat kimia tersebut sangat
berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Misalnya bisa menyebabkan kanker, namun
hal ini masih dalam perbincangan di dalam masyarakat.
Di
Indonesia, masih banyak masalah kesehatan gizi. Pada umumnya yang sering
muncul, dan timbul di berbagai golongan tertentu adalah penyakit kurang gizi.
Terutama golongan anak usia dini yang berada pada masa peka akan kecukupan gizi
bagi tumbuh kembangnya. Apabila gizi yang diperlukan anak sehari-hari tidak
terpenuhi, maka anak akan rentan terhadap suatu penyakit, terutama penyakit
kurang gizi. Jadi, orang tua harus mengusahakan agar anaknya selalu
berkecukupan gizi setiap harinya.
Perawatan kesehatan dan gizi pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Selain cara ini sangat baik untuk anak, dengan cara ini pula, dapat sekaligus mendidik anak untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat. Makanan yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak, kebutuhan anak, serta kebersihannya terjaga dan juga sehat. Misalnya makanan 4 sehat 5 sempurna. Di dalamnya terdapat nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Yang masing-masing dari makanan tersebut, sangat penting dan berguna bagi tubuh manusia. Bagi anak yang mempunyai alergi terhadap makanan tertentu, berilah makanan pengganti untuk anak agar kebutuhan nutrisi sehari-harinya dapat terpenuhi. Apabila anak susah makan, berilah makanan yang menarik hati anak. Contohnya, ibu membuat atau membentuk makanan yang lucu-lucu agar menarik hati anak. Bisa di bentuk binatang, bunga, atau yang lainnya. Selain itu, untuk menjaga kesehatan anak diperlukan juga berolahraga. Ketika berolah raga, anak menggerakkan otot-otot tubuhnya yang merupakan stimulasi bagi perkembangan motorik terutama motorik kasar. Melalui olah raga, anak belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Jika olahraga tersebut, berupa permainan maka anak akan belajar nilai-nilai social seperti sportifitas, kemenangan, kekalahan dan penghargaan. Anak juga akan mengenal dan mengerti yang namanya kerja sama atau gotong royong di dalam suatu permainan, apabila permainan tersebut membutuhkan anak untuk berkelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar